Bahan-bahan berbahaya di tempat kerja yang terhirup dalam waktu lama secara teratur, atau dalam jumlah tertentu dapat menimbulkan penyakit pernafasan. Besar kecilnya dampak yang timbul tergantung pada jumlah dan lamanya paparan.
Di Amerika, setiap tahunnya lebih dari 16.000 orang meninggal karena penyakit pernafasan akibat tempat kerja. Kabar baiknya, penyakit pada saluran pernapasan ini bisa dicegah dengan menggunakan pelindung, seperti masker serta menghindari polutan lain seperti asap rokok dan polusi udara.
Berikut adalah 7 bidang pekerjaan yang rawan gangguan pernapasan.
1. Konstruksi
Para pekerja yang menghirup debu di lokasi konstruksi atau renovasi bangunan beresiko menderita kanker paru, mesothelioma dan asbestosis, penyakit yang menyebabkan parut pada paru dan sempitnya saluran udara. Penyakit tersebut biasanya baru berkembang 20-40 tahun setelah terpapar serat asbes dan serat itu menumpuk di paru. Yang terpapar bisa termasuk teknisi listrik, pengecat dan juga orang lain yang berdekatan dengan pekerja yang menangani asbes.
2. Produksi
Pekerja pabrik setiap hari terpapar polutan seperti debu, bahan kimia dan gas yang membuat mereka beresiko menderita penyakit paru obstruktif kronis. Penyakit ini memiliki gejala utama napas pendek-pendek dan sesak. Di pabrik pengolahan makanan, diacetyl, sejenis zat perasa, juga bisa mengganggu paru.
3. Tenaga kesehatan
Penelitian menunjukkan 8-12 persen tenaga kesehatan sensitif pada bubuk residu yang ditemukan pada sarung tangan lateks, yang bisa memicu reaksi asma. "Meski kita tidak memakainya, namun berada dalam satu ruangan, bahan lateks itu bisa terhirup dan menyebabkan alergi," kata Dr.Harber Philip, MD, professor and chief of the UCLA Occupational and Environmental Medicine Division
4. Pabrik tekstil
Mereka yang bekerja di bidang tekstil, pengolahan produksi kapas dan serat lain, beresiko tinggi menderita bisinosis. Gejala utama penyakit ini adalah rasa sesak di dada dan gejala mirip asma. Bisinosis diakibatkan karena menghirup serbuk dari tumpukan bahan mentah yang berasal dari tumbuhan seperti serbuk bahan linen, benang atau tali rami.
5. Bartender
Menyajikan minuman di dalam ruangan yang penuh oleh asap rokok menyebabkan bartender beresiko tinggi terkena kanker paru, terutama jika ia sudah bertahun-tahun menjadi perokok pasif.
6. Pembuat roti
Penelitian di Amerika menunjukkan para pembuat roti merupakan kelompok yang beresiko tinggi menderita asma. Selain tepung, debu padi-padian, polen, dan zat pewarna sintetik juga bisa mencetuskan asma. "Pembuat roti yang terpapar partikel terigu sangat beresiko menderita asma," kata dr.Herber.
7. Industri otomotif
Risiko alergi dan asma juga dialami para pekerja di bidang otomotif, terutama di bidang perbaikan badan mobil (auto-body repair). Menghirup partikel industri serta bahan-bahan cat dalam periode lama juga bisa membuat partikel menetap permanen dalam paru.
Di Amerika, setiap tahunnya lebih dari 16.000 orang meninggal karena penyakit pernafasan akibat tempat kerja. Kabar baiknya, penyakit pada saluran pernapasan ini bisa dicegah dengan menggunakan pelindung, seperti masker serta menghindari polutan lain seperti asap rokok dan polusi udara.
Berikut adalah 7 bidang pekerjaan yang rawan gangguan pernapasan.
1. Konstruksi
Para pekerja yang menghirup debu di lokasi konstruksi atau renovasi bangunan beresiko menderita kanker paru, mesothelioma dan asbestosis, penyakit yang menyebabkan parut pada paru dan sempitnya saluran udara. Penyakit tersebut biasanya baru berkembang 20-40 tahun setelah terpapar serat asbes dan serat itu menumpuk di paru. Yang terpapar bisa termasuk teknisi listrik, pengecat dan juga orang lain yang berdekatan dengan pekerja yang menangani asbes.
2. Produksi
Pekerja pabrik setiap hari terpapar polutan seperti debu, bahan kimia dan gas yang membuat mereka beresiko menderita penyakit paru obstruktif kronis. Penyakit ini memiliki gejala utama napas pendek-pendek dan sesak. Di pabrik pengolahan makanan, diacetyl, sejenis zat perasa, juga bisa mengganggu paru.
3. Tenaga kesehatan
Penelitian menunjukkan 8-12 persen tenaga kesehatan sensitif pada bubuk residu yang ditemukan pada sarung tangan lateks, yang bisa memicu reaksi asma. "Meski kita tidak memakainya, namun berada dalam satu ruangan, bahan lateks itu bisa terhirup dan menyebabkan alergi," kata Dr.Harber Philip, MD, professor and chief of the UCLA Occupational and Environmental Medicine Division
4. Pabrik tekstil
Mereka yang bekerja di bidang tekstil, pengolahan produksi kapas dan serat lain, beresiko tinggi menderita bisinosis. Gejala utama penyakit ini adalah rasa sesak di dada dan gejala mirip asma. Bisinosis diakibatkan karena menghirup serbuk dari tumpukan bahan mentah yang berasal dari tumbuhan seperti serbuk bahan linen, benang atau tali rami.
5. Bartender
Menyajikan minuman di dalam ruangan yang penuh oleh asap rokok menyebabkan bartender beresiko tinggi terkena kanker paru, terutama jika ia sudah bertahun-tahun menjadi perokok pasif.
6. Pembuat roti
Penelitian di Amerika menunjukkan para pembuat roti merupakan kelompok yang beresiko tinggi menderita asma. Selain tepung, debu padi-padian, polen, dan zat pewarna sintetik juga bisa mencetuskan asma. "Pembuat roti yang terpapar partikel terigu sangat beresiko menderita asma," kata dr.Herber.
7. Industri otomotif
Risiko alergi dan asma juga dialami para pekerja di bidang otomotif, terutama di bidang perbaikan badan mobil (auto-body repair). Menghirup partikel industri serta bahan-bahan cat dalam periode lama juga bisa membuat partikel menetap permanen dalam paru.
RELATED SEARCH : ON THE SPOT, CANTIK, TAMAN BUNGA, ARTIS HOLLYWOOD, HEWAN HERBIVORA, FOTO HANTU, GEMPA BUMI, GAMBAR BINATANG, HIU TERBESAR DI DUNIA, PAHLAWAN REVOLUSI, AIR MATA