7 Pesona Keindahan Kota Garut

Diposting oleh Unknown on Senin, 31 Desember 2012


KABUPATEN Garut, Jawa Barat, kini semakin populer karena kasus pernikahan singkat Bupati Aceng H. M. Fikri. Tapi jangan salah, sejak dahulu Garut juga sudah tersohor di kalangan wisatawan domestik maupun mancanegara karena memiliki lebih dari 30 destinasi menarik.

Letaknya yang tidak terlalu jauh dari Kota Bandung, Garut pun dapat dipilih menjadi destinasi wisata alternatif bagi warga Jakarta yang ingin berlibur. Dengan motto itu Gurilaps (gunung, rimba, laut, pantai, dan seni budaya), berikut disajikan delapan tempat wisata menarik yang dapat Anda kunjungi ketika ke Garut, seperti dipaparkan Agus Koswara, Kepala Seksi Informasi dan Komunikasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut.

1. Taman Satwa Cikembulan


Bercengkrama dengan Satwa di Taman Terbersih Milik Garut. Ini adalah sebuah potensi wisata edukasi berada di daerah Kadungora, Kabupaten Garut. Taman Satwa Cikembulan memiliki sekira 159 satwa dengan 40 spesies berbeda, diantaranya burung, reptil, primata, mamalia, dan harimau. “Kalau itu taman satwa milik pribadi, seperti kebun binatang namun didesain berbentuk taman,” kata Agus Koswara, Kepala Seksi Informasi dan Komunikasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut.

“Taman ini mengedepankan Sapta Pesona dalam pengembangan pariwisatanya, bahkan kemarin sempat menjadi finalis kategori Taman Terbersih dalam sebuah acara yang diadakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” tambahnya. Taman yang baru dibuka pada 9 Agustus 2009 ini sangat cocok untuk dikunjungi bersama anak Anda. Selain dapat mengenal lebih dekat dengan satwa yang ada di dalamnya, dari tempat ini Anda dapat menikmati keindahan Gunung Haruman yang terkenal, Anda pun dapat menginap di sini. Untuk dapat menikmati taman satwa yang berjarak sekira 45 kilometer dari Kota Bandung ini, pengunjung harus membayar tiket seharga Rp10.000.


2. Pantai Rancabuaya


Menikmati Panorama Samudera Indonesia dari Rancabuaya. Pantai Rancabuaya terletak di bagian selatan Kabupaten Garut. Pantai ini langsung menghadap Samudera Indonesia sehingga ombak di tempat ini cukup tinggi. Hal ini pula yang membuat pengunjung hanya dapat berenang di waktu tertentu. Pemandangan air laut yang biru, pasir pantai yang halus, dan semilir angin pantai yang berasal dari pohon kelapa yang tersebar di pesisir pantai menjadi salah satu daya tariknya. Yang menarik dari pantai ini adalah banyaknya batuan karang yang cukup besar, juga tebing bebatuan yang cukup tinggi. Yang istimewa dari pantai ini adalah adanya air terjun (sering disebut curug) yang langsung menghadap ke pantai.

“Akses menuju ke pantai sudah cukup baik. Sarana penginapan pun sudah tersedia di sini,” ujar Agus Koswara, Kepala Seksi Informasi dan Komunikasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut. Pantai Rancabuaya yang terletak di Desa Purbayani, Kecamatan Caringin, Garut, ini sebenarnya memiliki potensi wisata yang masih belum tereksplorasi dengan baik. Kurangnya promosi membuat peminat pantai baru meningkat akhir-akhir ini. Biasanya, pantai ini dijadikan tempat berkumpul keluarga ketika hari raya Idul Fitri.


3. Kawah Darajat


Dulu Terisolasi, Kawah Uap Garut Kini Favorit. Kawah Darajat adalah salah satu potensi wisata yang akhir-akhir ini semakin diminati para wisatawan yang berkunjung ke Garut. Kawah Darajat terletak di Desa Padaawas, Kecamatan Pasirwangi. Objek wisata ini menawarkan kawah beruap panas, pegunungan, serta perkebunan. Objek wisata ini adalah daerah yang dikelola oleh warga sekitar dan belum menjadi tempat wisata yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Garut. “Karena memang menuju salah satu tempat penambangan Chevron, jalannya bukan diperuntukkan bagi objek wisata. Pada hari-hari libur biasanya suka macet,” kata Agus Koswara, Kepala Seksi Informasi dan Komunikasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut. Kawah Darajat merupakan salah satu kawasan konservasi yang dijaga, bahkan di masa lalu setiap wisatawan yang ingin mengunjungi tempat ini harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari pengelola. “Kami belum terlalu mempromosikan tempat ini untuk kawasan wisata karena masih dikelola oleh masyarakat. Statusnya pun belum jelas, namun memang sudah cukup baik dan layak dikunjungi,” tambahnya.


4. Taman Rekreasi dan Kolam Renang Cipanas


Berendam di Cipanas, Onsennya Garut. Taman rekreasi dan kolam renang Cipanas merupakan salah satu destinasi wisata yang sudah dikenal sejak lama. Sesuai namanya, Cipanas, yang dalam bahasa Sunda berarti "air panas", destinasi wisata ini menyediakan kolam pemandian air panas, baik yang dapat digunakan secara pribadi maupun kolam renang. Tempat wisata ini merupakan salah satu unggulan Kabupaten Garut. Pengunjung yang datang cukup banyak, mereka beranggapan jika tempat ini sangat cocok untuk menghilangkan penat.

“Karena banyak peminatnya dan hanya terdapat satu jalur menuju Cipanas, pada akhir pekan sering macet. Sekarang sedang dibangun jalur alternatif untuk wisatawan yang akan kembali ke Kota Bandung,” kata Agus Koswara, Kepala Seksi Informasi dan Komunikasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut. Masih menurut Agus, banyak wisatawan Nusantara datang ke tempat ini. Oleh karena itu, pemerintah terus melakukan upaya pengembangan, seperti memberikan pembinaan kepada sumber daya manusia yang terjun langsung menghadapi para wisatawan.

Taman rekreasi dan kolam renang Cipanas terletak di Cipanas, Kecamatan Tarogong. Sarana yang ada cukup memadai bagi para pengunjung. Untuk dapat mengunjungi tempat ini, para pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi dengan menempuh jarak sekira 2,5 kilometer dari Kecamatan Tarogong sedangkan untuk kendaraan umum dapat menggunakan angkutan jurusan Cipanas-Tarogong.


5. Gunung Papandayan


Edelweis Papandayan, Boleh Dilirik Jangan Dipetik. Gunung Papandayan, salah satu harta karun Garut yang harus dikunjungi. Tempat ini menjadi spot terbaik untuk menanti sang surya menampakkan dirinya di Bumi. Setiap pagi, para pendaki akan berbondong-bondong pergi ke bagian timur untuk melihat matahari terbit.Harta karun pendakian

Papandayan berada di Puncak Tegal Alun, pada ketinggian 2.500 di bawah permukaan laut. Di sana terdapat padang edelweis yang luasnya mencapai 80 hektare, pertama kali ditemukan oleh turis Belanda. Jika ingin melihat bunga-bunga ini sedang bermekaran, ada baiknya pengunjung datang pada Juni atau Juli. Namun, Anda tidak diperkenankan memetik bunga ini.

Salah satu objek wisata yang menjadi favorit wisatawan asal Eropa ini kini mengalami kerusakan. Meletusnya Gunung Papandayan beberapa waktu silam membuat akses ke tempat ini menjadi rusak dan hanya dapat dilewati oleh ekndaraan tertentu.

“Masih bisa dikunjungi, tapi hanya dengan menggunakan kendaraan tertentu saja, seperti jeep. Karena aksesnya yang mengalami kerusakan, sekarang pengunjung ke tempat ini mengalami penurunan sekitar 10-20 persen dibandingkan sebelum gunung ini meletus,” kata Agus Koswara, Kepala Seksi Informasi dan Komunikasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut.


6. Kampung Dukuh


Menyelami Kebudayaan Masyarakat Kampung Dukuh. Sebuah perkampungan yang kaya akan budaya terdapat di Kabupaten Garut. Inilah Kampung Dukuh yang merupakan sebuah desa dengan suasana alam dan tradisi yang kuat. Masyarakat Kampung Dukuh pun sangat menjunjung keharmonisan dan keselarasan hidup bermasyarakat. Jika berkunjung ke Kampung Dukuh, Anda tidak akan menemukan dinding bangunan dari tembok, atap dari genteng, dan jendela kaca. Hal tersebut dilakukan karena masyarakat setempat beranggapan jika kemewahan akan membuat suasana hidup menjadi tidak harmonis.

Berkunjung ke kampung ini akan memberikan banyak pengalaman bagi para pengunjung, khususnya dalam segi budaya. Di tempat inipun banyak kegiatan budaya yang diselenggarakan setiap tahunnya, seperti Tilu Waktos, ritual yang hanya dapat dilakukan oleh seorang kuncen. Ada pula Manuja, Cebor opat puluh, Jaroh, dan masih banyak lagi. Terdapat tujuh buah sanggar kebudayaan yang menyajikan berbagai kegiatan seni budaya. “Wisata Kampung Dukuh hanya dilakukan oleh segelintir orang, terutama yang suka dengan kebudayaan. Aksesnya yang cukup jauh membuat orang cukup sulit untuk mencapainya,” kata Agus Koswara, Kepala Seksi Informasi dan Komunikasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut. Kampung Dukuh terletak Kecamatan Cikelet. Untuk mencapai kampung ini, pengunjung harus menggunakan ojek dari jalan raya Pamengpeuk-Cikelet.


7. Candi Cangkuang


Sebuah destinasi wisata yang berada di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, ini menawarkan eksotisme lengkap, mulai dari budaya, alam, hingga sejarah. Jadi, datang ke tempat ini, Anda bisa mendapatkan tiga suguhan sekaligus. Ada sebuah danau yang luas dikelilingi pemandangan alam pegunungan. Untuk menyebrangi danau ini, pengunjung dapat menggunakan rakit maupun perahu. Panorama lainnya berupa danau, gunung, serta candi peninggalan Hindu yang disinyalir berasal dari abad ke XVII. Candi inilah yang selama ini dikenal orang sebagai Candi Cangkuang.

Tak puas hanya melihat danau dan sebuah candi Hindu, Anda dapat berkunjung ke sebuah perkampungan budaya yang terdapat di tempat ini. Kampung Pulo namanya. Oang-orang di kampung ini masih sangat menjaga warisan leluhur. Kampung ini didirikan oleh seorang bernama Arif Muhammad yang merupakan menantu dari Sultan Sumenep. Makamnya dapat ditemukan di dekat Candi Cangkuang. Terdapat beberapa aturan yang diterapkan di kampung ini, di antaranya tidak boleh memelihara hewan berkaki empat, hanya boleh ada tujuh bangunan yang terdiri atas enam rumah, dan satu masjid.

“Cangkuang masih menjadi wisata unggulan kami, masih banyak peminatnya. Selain wisatawan Nusantara, wisatawan asal mancanegara juga sangat sering datang ke tempat ini,” kata Agus Koswara, Kepala Seksi Informasi dan Komunikasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut.